Friday, October 12, 2012

Ritual Purung Taliang Marapu

Ritual Purung Taliang Marapu adalah ritual yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Tengah setiap 1 Tahun sekali. Ritual ini secara garis besar adalah prosesi perjalanan ke gua tempat penyimpanan beberapa batu petir dan dengan diadakan ritual ini agar batu petir tersebut dapat dimandikan setahun sekali sebagai batu keramat. Serta mendoakan untuk keselamatan seluruh kampung dan desa. Ritual ini masih sangat sakral dan asli serta sangat sedikit informasi dan foto yang dimiliki mengingat sangat keramat ( Pamalinya ). Saya sangat bersyukur dapat mengabadikan prosesi ini dengan cukup lengkap, berkat bantuan sahabat saya Umbu Yagu Bolu.


Ritual Purung Taliang Marapu 
Desa          : Umbu Pabal
Kecamatan : Umbu Ratu Nggay
Kampung   : Kamba Jawa - Deri
Tanggal      : Senin, 08 Oktober sampai dengan Selasa, 09 Oktober 2012

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Sumba Tengah, Waibakul : 7 - 10 km
Jarak dari  Ibukota Kabupaten Sumba Barat, Waikabubak : 30 - 35 km

Arti Kata Purung Taliang Marapu

Secara harafiah atau arti lurusnya Purung berarti Turun, Taliang berarti Kegua atau ( Liang ), sedangkan Marapu adalah kepercayaan asli Sumba. Jadi Purung Taliang Marapu berarti Turun Kegua atau Liang Marapu. Liang / Gua Marapu ini adalah tempat penyimpanan Batu Petir yang berasal dari Kampung Kamba Jawa - Deri setahun sekali batu petir ini harus di mandikan dengan cara ritual Purung Taliang Marapu ini. 

Ritual ini diawali dengan upacara di kampung lalu dilanjutkan dengan melakukan perjalanan ke Gua Marapu yang terletak di Hutan Ritus sekitar 7 - 8 km dari kampung Kamba Jawa - Deri. Perjalanan ini merupakan perjalanan yang sangat sakral dengan berbagai tatacara yang yang telah di tentukan bahkan ketika mengambil gambar pun kita harus hati  - hati agar tidak mengganggu prosesi ritual adat ini. Berikut ini adalah beberapa foto perjalanan Para Rato atau Tetua Adat / Pemangku Adat.










Dalam melakukan perjalan 7 km ini dilakukan dengan beberapa kali istirahat tergantung pada pemimpin dbarisan terdepan. Jalur perjalanan yang dilalui para Rato dan masyarakat desa selalu sama atau tetap dari tahun ketahun, tidak boleh berubah jalur. Berikut ini beberapa foto ketika istirahat dalam perjalanan menuju Hutan Ritus - Liang.




Selain Rombongan para Rato atau Pemuka / Pemangku Adat, juga di ikuti oleh masyarakat desa Kamba Jawa - Deri yang membawa berbagai kebutuhan dan bahan  - bahan selama menginap dihutan Ritus Liang dan berbagai bahan - bahan untuk keperluan Ritual Purung Taliang Marapu. Barang - barang yang dibawa pun terdiri dari sirih pinang, peralatan dapur, beras, kelapa, ayam jantan beberapa ekor, kain, periuk tana / panci yang terbuat dari tana liat.

Untuk bawaan barang yang cukup berat maka akan di gunakan kuda sebagai hewan yang membantu membawa barang - barang dan dengan ditunggangi oleh seorang pemuda atau anak kecil. Berikut ini ada beberapa foto masyarakat yang turut melaksanakan Ritual adat Purung Taliang Marapu.




Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh sampailah di pinggiran hutan Ritus Liang ini ada fotonya. Memasuki Hutan yang cukup lebat, kendati masih sore tetapi keadaan didalam hutan cukup gelap menambah kuatnya aura mistis dan sakralnya Ritual ini. 


Masuk Hutan Ritus Liang mulai gelap karena lebatnya hutan .... seram ...


Bersambung ......

 Cerita selanjutnya bisa dilihat di Malam Di Hutan Ritus Liang ( Ritual Purung Taliang Marapu )

No comments:

Post a Comment