Tuesday, March 13, 2012

Dapur Hidup

Kali ini saya mau nulis tentang urusan dapur ..... Mungkin kita sudah jarang mendengar istilah yang satu ini, DAPUR HIDUP. Apaan sih ? ... Dulu ketika saya masih kecil istilah ini sangat kerap dan akrap ditelinga. Dapur Hidup yaitu suatu cara pemanfaatan lahan pekarangan atau lahan sekitar rumah untuk menanam tanaman yang merupakan tanaman – tanaman kebutuhan dapur. Sehingga kita tidak perlu kepasar atau warung untuk membelinya selagi masih ada hasil dari kebun kecil yang kita tanam dan rawat di areal pekarangan rumah.

Selain  itu menanam kebutuhan dapur di pekarangan rumah, sungguh dapat sangat menyenangkan karena dapat menjadi penyaluran hobi atau sekedar refreshing untuk menyegarkan mata dan badan  setelah lelah bekerja dan tentunya manfaat hasil dari tanaman tersebut  yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari – hari di dapur. Contoh tanaman dapur adalah lombok atau cabai siapa yang tidak mengenal dan menggunakannya, atau dapur mana yang tidak tersedia salah satu bumbu dapur ini. Lombok dan garam adalah hal wajib tersedia di dapur. Jadi, mengapa kita tidak mengupayakan menanam cabai / lombok ini di areal pekarangan rumah tentunya sangat ekonomis dan sehat karena tidak mengandung bahan kimia seperti pestisida ( Organik ), serta ramah lingkungan. Harga cabai pun cukup mahal bukan ? ....

Tanaman cabai / lombok pun tergolong gampang ditanam, tidak butuh perawatan khusus. Bagi anda yang pekarangan rumah terbatas dapat menggunakan pot untuk menanamnya, cukup menarik jika digunakan untuk tanaman hias.

Nah tertarik untuk memerapkan dapur hidup ? ini ada beberapa jenis  tanaman yang mudah ditanam dan dirawat serta selalu digunakan dan dimanfaatkan di dapur.

Tomat
Bagi masyarakat Indonesia, tomat merupakan salah satu tanaman pangan yang sering digunakan di setiap masakan bahkan disajikan sebagai minuman. Tanaman yang kaya akan vitamin C dan A, serta lycopene ini dapat ditanam dengan mudah di halaman Anda.
Benih atau biji tomat yang akan ditanam harus sehat, utuh, tidak cacat, bersih, dan tidak keriput. Sediakan polybag yang berisi tanah dan pupuk kandang. Masukan biji ke dalam polybag dengan kedalaman 1 cm (sebaiknya keadaan media tanam basah). Selama pemeliharaan tanaman tomat harus disiram, disiangi, dipupuk, dan diberantas hama dan penyakitnya. Agar tak layu, tanam tomat saat pagi atau sore hari.

Selada
Selada merupakan tanaman sayur yang sering dimakan mentah-mentah. Saat kita memakan selada, kadang terasa pahit, yang disebabkan karena banyaknya pestisida yang dikandung selada. Untuk mendapatkan sumber makanan sehat, kadang Anda perlu menanam sendiri agar menjamin bahan pangan tersebut organik.
Tanaman yang mengandung vitamin A dan asam folat ini membutuhkan naungan untuk dapat tumbuh. Sebelum selada ditanam di halaman rumah. Anda perlu menyemaikan benih terlebih dahulu. Penyemaian dapat dilakukan dengan di dalam kotak atau lahan. Lahan yang akan ditanami digemburkan terlebih dahulu, lalu tambahkan pasir dan pupuk kandang. Taburkan bibit secara merata dan tutupi dengan tanah tipis-tipis. Setelah berumur tiga minggu, bibit siap dipindahkan ke lahan.
Sebaiknya lahan dicangkul terlebih dahulu dengan kedalaman sekitar 20 cm, usahakan bebatuan disingkirkan agar tidak menghambat pertumbuhan akar. Selada ditanam dalam bedengan-bedengan. Lebar bedengan 1 – 1,2 m dengan tinggi permukaan sekitar 20 cm, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan yang tersedia dan jarak tanam adalah 20 x 25 cm.

Cabai
Cabai merupakan salah satu bumbu masakan yang wajib ditanam di halaman dapur. Tanaman yang dapat menghiasi pekarangan rumah ini dapat ditanam dengan berbagai jenis seperti cabai rawit, keriting, kopi, dan hias.
Siapkan media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos. Masukan media tanam ke dalam polybag. Biji yang telah dipilih dimasukan ke dalam polybag dan tutupi dengan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman setiap pagi atau sore hari.

Kemangi
Tanaman yang biasa dijadikan lalapan atau campuran pepes ikan ini dapat Anda tanam bersamaan dengan tanaman hias lainnya. Tanaman yang biasa disebut sulasih atau selasih di Bali ini dapat ditanam dengan stek batang atau biji.
Taburkan biji dengan jarak 2 – 3 cm di polybag atau wadah lain. Penyiraman sehari sekali dilakukan pada benih dan tanaman. Setelah tanaman mulai besar dan rindang, Anda dapat memanennya. Bagian batang yang telah dipotong dan pertiki daun-daunnya bisa ditanam langsung di tanah yang lembap dan tempat yang teduh.

Serai
Rempah-rempah ini beraroma wangi dan menggoda dan sering dijadikan sebagai pengharum masakan nusantara. Menanam tanaman yang biasa digunakan pada gulai ayam atau nasi kuning ini cukup mudah.
Ambil anakan serai yang memiliki akar. Tak lupa untuk menyiapkan lahan/ tanah yang telah dicampur pupuk kandang dan sekam. Pastikan area tanaman serai terkena sinar matahari. Gali tanah dengan kedalaman 15 – 20 cm, masukan anakan serai, tutup dengan campiran tanah, pupuk kandang, dan sekam.

Pandan harum
Tanaman rimbun yang berwangi harum ini biasa digunakan untuk pengharum berbagai jenis kue. Pandan dapat ditanam dengan menggunakan anak sulur pandan. Sediakan lubang berukuran 25 x 25 x 25, tanam anak sulur dan padatkan tanah di keliling anak pokok.
Kunyit, Lengkuas, dan Jahe
Rempah-rempah ini dapat ditanam dengan mudah si pekarangan rumah atau pot. Anda cukup menaruh potongan rizhoma (akar) kunyit, lengkuas, dan jahe. Dalam beberapa hari, akan tumbuh tunas. Sumber : http://matoa.org/ciptakan-dapur-hidup-di-rumah/



Daun Seledri / Daun Sup
Tumbuhan Seledri ( Apium graveolens L. ) merupakan salah satu sayuran atau taman yang juga biasa digunakan sebagi bumbu dapur. Daun seledri atau biasa disebut juga daun sup sering digunakan pada makan khas indonesia seperti bakso, soto ayam, bubur ayam dan panganan lainnya. Nah berdasarkan  ini pula maka saya rasa jika kita wajib menamamnya di dapur hidup kita. Selain sebagai sayur atau penyedap, daun seledri juga merupakan tanaman obat yang dipercaya sebagai obat pendingin perut, menurunkan tekanan darah ( hipertensi ), mengurangi reumatik serta dapat meningkatkan napsu makan. Ingat banyak mengkonsumsi daun seledri dipercaya dapat mengurangi air susu.
Tanaman seledri sendiri dapat ditanam langsung pada tanah atau di dalam pot. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan penyemaian biji atau dengan pemisahan anakan yang telah cukup berakar. Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah : pupuk kandang : sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menjaga pertumbuhan daun tetap baik maka, sebaiknya dilakukan pengurangan terhadap anakan yang tumbuh. Pemetikan daun seledri dapat dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali, tergantung tumbuh kembang daun seledri itu sendiri.

Selamat mencoba


1 comment: